Rayakanlah saat-saat ini!
Seperti petani yang rindu hujan dan akhirnya dipertemukan kala kemarau.
Bergembiralah!
Seperti saat kecil dulu menari-nari riang tanpa berpikir akan sakit.
Terimakasih Tuhan yang telah mengirimkan hujan untuk kami. Bagiku hujan bukan hanya sekedar musim, tapi sebuah ritme indah dalam kehidupan yang harus dilalui dengan penuh suka cita.
Musim penghujan tahun ini tepat jatuh di bulan November, tidak ada yang spesial sebenarnya di bulan ini buat aku pribadi. Namun begitu banyak hal yang sudah terjadi dan aku lewati di November ini, baik cerita suka ataupun duka semua patut kusyukuri. Dua pekan yang lalu tepatnya 10 November 2011 aku kehilangan orang yang telah memberi arti bagi kehidupan kami, kakek kami tercinta. Sekujur tubuhnya dingin, membeku, raut wajahnya menampakkan senyum. Mamaku bilang kepergiannya hari itu bertanda kebaikan, aku berusaha meyakini sambil berdo’a, “Tuhan, berikan ia tempat yang terindah dan terbaik sebagaimana ia pergi meninggalkan kebaikan bagi kami”. Walau aku hanya seorang cucu namun aku bisa merasakan bagaimana perasaan kehilangan yang dirasakan mamaku pasti lebih dalam dibandingkan diriku. Namun mamaku berusaha untuk ikhlas dan tegar. Semua memang sudah menjadi kehendakNya dan tak ada satu pun yang luput dari penglihatanNya.
Dalam rinai hujan aku mencoba mengingat kembali saat-saat bersamanya, ia sosok yang humoris, penuh canda, tegas tapi sangat baik dan penyayang. Saat bersamanya ada saja hal-hal yang membuat kami tertawa bersama karena itulah aku selalu merasa senang berada didekatnya. We love you. Walau kami tau kalimat itu sudah tak bermakna lagi untuknya tapi kami terus mengingatmu dalam rinai hujan yang teriring do’a bahwa kau pernah hadir dan member makana dalam kehidupan kami. Selamat jalan…
Masih dalam musim dan bulan yang sama, terus melanjutkan hidup untuk hari depan yang lebih baik. Kehilangan itu tidak membuat keluarga kami dihinggapi perasaan sedih berlarut- larut. Bukan karena kami hendak melupakannya tapi karena kami sadar itu tidak sehat bagi pertumbuhan jiwa kami, kami meyakini bahwa suatu saat kami pun akan mengalami hal itu. Akupun terus memacu semangat dan terus berada disamping mama untuk menguatkan hatinya. Yang perlu kami lakukan adalah kembali ke aktivitas normal tanpa dirundung duka yang mendalam.
No comments:
Post a Comment