December 2, 2011

December Comes

Hello December!
Bulan terakhir di tahun ini. Semoga harapan kamu yang belum tercapai di tahun ini bisa tergenapi di bulan ini.

Ya. harus ada perubahan di bulan terakhir tahun ini setelah sepertinya aku begitu banyak menyia-nyiakan kesempatan dan waktu yang ada. Kali ini aku harus benar-benar mengejar ketertinggalanku terutama kuliahku yang agak terbengkalai. Bukan karena kesibukan atau apapun tapi memang fokusku yang mulai berkurang dan semangatku untuk lulus kuliah tepat waktu mulai mengendur.

Memang beberapa bulan terakhir ini aku sangat santai menjalani kuliahku, aku lebih suka mengisinya dengan hal-hal lain yang menyenangkan buatku seperti  menghadiri seminar-seminar, booklaunch, menulis beberapa artikel, mengajar, dan mencoba berbisnis. Karena kuliah terasa membosankan buatku. Setelah obrolan singkat bersama mamaku beberapa waktu yang lalu barulah aku mulai tersadar mengenai tanggungjawab yang harus segera kutunaikan. Saat itu mamaku bertanya, “Kuliah kamu berapa lama lagi, kapan kamu di wisudanya?” Disinilah aku merasa seperti diguyur dengan air yang begitu dingin. Lalu tanpa berfikir panjang  aku menjawab, “Sedikit lagi ma, do’ain ya..” Beberapa hari kemudian teman baikku Naisa juga seperti menjewerku, setelah ia membantu mengerjakan tugas kuliaku ia mengatakan, “ Cin, kamu yang serius ya kuliahnya.” Teman dekatku yang lain pun Handini mengatakan hal ya serupa, “Mi, lu kuliah yang bener dulu, kuliah lu kan tinggal dikit lagi. Setelah itu baru kita raih mimpi bersama dan terbang ke Singapore.”

Aku sangat berterimakasih pada mereka. Mereka adalah orang yang menaruh perhatian yang besar terhadapku dan tentunya mereka adalah orang yang menginginkan aku memiliki arah dan tujuan hidup yang lebih baik. Namun ada hal lain yang membuatku kurang berhasrat menjalankan kuliah dengan serius. Aku merasakan belum menemukan feel pada bidang ini. Dari tahun pertama kuliah, aku memang sudah berniat untuk menekuni dan mendalami ini dengan serius karena merasa memiliki tanggungjawab terhadap orangtuaku. Just it my reason. Pada akhirnya sesuatu yang dipaksakan menimbulkan kejenuhan pada diriku sendiri. Jujur saja aku masih belum mencintai bidang ini, walaupun cinta itu sedikit demi sedikit bisa ditumbuhkan.

Mungkin aku hanya ingin mencoba mencerna apa yang dikatakan Steve Jobs, “Saya tidak tahu apa yang ingin saya lakukan dalam hidup dan tidak tahu apa yang dapat dilakukan bangku kuliah akan membantu saya menemukan tujuan hidup.”

Flasback sedikit mengenai track record aku di dunia akademik, Sebelumnya setelah lulus SMU tahun 2006 aku gagal masuk keperguruan tinggi negeri. Karena waktu yang sangat mepet pada waktu itu untuk mendaftar  kuliah akhirnya aku mengikuti temanku yang mengajak untuk mendaftar di salah satu perguruan tinggi swasta yang  ada di Jakarta. Kemudian aku masuk dan mengambil jurusan ekonomi. Tapi setelah beberapa semester menjalani kuliah ada rasa ketidakpuasan karena itu bukan kampus dan jurusan yang aku idam-idamkan. Aku ingin sekali bisa tetap merasakan kuliah di Universitas Indonesia. It’s my obsession.


Setiap tahun ada tes ujian masuk keperguruan tinggi negeri aku selalu mengikuti sampe aku bela-belain meluangkan waktu dan biaya tambahan untuk mengikuti bimbel yang bagus. Hahh..ternyata aku gagal lagi di tahun 2007. Rasa penasaran pun menghinggapi dan pantang menyerah di tahun berikutnya 2008 aku mengikuti tes kembali, kali ini benar-benar tanpa persiapan. Ya, walaupun tidak lulus aku masih bisa melanjutkan kuliah di swasta dan hitung-hitung berhadiah hehe, pikirku saat itu. Temanku menyarankan untuk mengambil satu opsion apa yang kita minati dan satu lagi yang gradnya rendah atau jarang diminati. Nah, pada waktu itu temanku menyarankan mengambil jurusan Pendidikan Anak Usia Dini atau yang biasa disingkat PAUD yang konon katanya prospek kedepannya sangat bagus..hehe temanku itu sok tau banget ya kaya peramal aja. Tapi karena pada saat itu dia orang yang paling dekat denganku, ya aku terima sarannya..toh aku sudah punya pilihan favorite juga yaitu Sastra Jepang. Alhasil jrenggggggg…jrenggggggggg pilihan favorite ku gagal, gagal masuk UI dan gagal masuk jurusan Sastra Jepang. Hal yang tak terduga dan tak disangka-sangka adalah aku malah diterima di Jurusan yang tidak aku minati sama sekali PAUD,  jurusan dengan nama yang sedikit asing buatku karena jujur baru pertama kali tahu dan dengar. Akhirnya ortu pun menyarankan kepadaku untuk mengambil saja jurusan itu setelah sebelumnya menelusuri bidang itu, karena mindsite mereka adalah perguruan tinggi negeri itu lebih bagus dibanding swasta. Dalam hati “What !”

Singkat cerita akhirnya sampai detik ini aku masih aktif  menyandang sebagai mahasiswa UNJ jurusan Pendidikan Anak Usia Dini. Hidup Mahasiswa!:)

Eh, balik lagi ke Desember. Apapun yang terjadi yang penting tetep keren dan tetep cakep. Maksudnya cakep hatinya hehee..Maaf yak kok jadi ngelantur gini. Pokoknya semua itu harus disyukuri dan tak ada yang patut disesali, Semua pasti berisi makna. Ya, langit masih biru, bumi masih sama ramahnya dengan hari kemarin, bahkan kupu – kupu pun mendukung, Semesta dan Tuhan selalu mendukung kita. Jangan pernah menyerah. Kita dilahirkan untuk dapat memberi pelajaran dan mengambil pelajaran.

Aku selalu berusaha memetik pelajaran positif dari setiap peristiwa. Dan hari ini aku belajar mencintai apa yang aku lakukan dan tak pernah berhenti untuk mencari apa yang aku cintai. Kembali teringat kata-kata Steve Jobs, “Dan satu-satunya cara untuk melakukan pekerjaan hebat adalah mencintai apa yang kamu lakukan. Jika kamu belum menemukannya, maka janganlah berhenti mencari. Jangan berhenti.”  Cinta itu memang menghebatkan ya

 

No comments:

Post a Comment