Waktu pun lewat
mengapung tanpa terasa. Tanpa terasa pula waktu menyeret saya pada usia 24
tahun. Tepat 24 tahun silam pada tangal 02 Mei 1988 lahirlah seorang bayi perempuan
ke bumi tanpa dosa, meramaikan isi jagat raya dengan suara tangis dan tawanya.
Tangis pertamanya adalah kebahagian terbesar bagi kedua orangtuanya. Ya, bayi
itulah diri saya sekarang. Yang sudah bukan lagi manusia tanpa dosa tapi telah
berlumur dengan dosa. Namun harapan terbesar seorang manusia adalah bisa
kembali pulang dalam fitrahnya. Dan itu juga yang menjadi harapan terbesar
saya. Allah, Tuhan saya sudah begitu baik memberikan kehidupan ini. Tentu,
tidak ada hal lain yang dapat saya lakukan selain bersyukur atas jatah usia
yang masih diberikan hingga detik ini. Meskipun
saya tak pernah tahu di waktu pagi apakah saya akan terus hidup menyaksikan
jatuhnya malam. Memandang bulan yang putih dingin, dari langit yang tak
berawan. Tak ada yang pernah tahu apa yang akan terjadi esok?
… hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang
telah diperbuatnya untuk keperluan hari esok …. (QS. Al-Hasyr [59]: 18)
Kepada
teman, sahabat dan keluarga tercinta terimakasih untuk ucapan dan doa’anya. Semoga
matahari masih menerangi langit, bulan, bintang, dan jalan setapak pepohonan. Seperti
do’a dan harapan kalian saya pun berharap bisa menjadi seperti matahari yang
terus setia menyinari. In May, everyday is May day :)
No comments:
Post a Comment